image_pdf

Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Provinsi Jawa Timur telah melakukan pelepasan kontingen pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) ke XVII. Pelepasan tersebut dilakukan pada Sabtu (12/11/2022) di Gedung Kuliah Bersama A19 (GKB A19) Universitas Negeri Malang (UM). Sebanyak 200 atlet telah dilepas untuk berlaga di POMNAS XVII yang akan diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat.

Pelepasan POMNAS XVII yang diselenggarakan di UM tersebut turut menghadirkan Rektor UM, Kepala Dispora Provinsi Jatim (diwakili), Ketua Umum KONI Provinsi Jatim (diwakili), Pimpinan PT Bidang Kemahasiswaan, Pimpinan FIK UM, Manager/Official/Pelatih, dan perwakilan atlet. 

Ketua BAPOMI, Dr. Mu’arifin, M.Pd., menyatakan bahwa sebanyak 200 atlet Jatim akan terjun di 14 cabang olahraga pada POMNAS XVII yang diselenggarakan di Padang pada Kamis (17/11/2022). 200 atlet tersebut terdiri dari 105 atlet putra dan 95 atlet putri yang berasal dari seluruh PT di Jatim. Dari 200 atlet yang diterbangkan ke Padang, UM berhasil mengirimkan 41 atletnya. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak dibanding dengan PT lainnya. Tak hanya itu, BAPOMI juga mengirimkan 39 Manager/Official/Pelatih untuk ikut serta mendampingi para atlet saat berlaga. 

Dr. Mu’arifin juga menyampaikan bahwasanya pembiayaan kontingen seperti atlet, pelatih, official atau manager PT berasal dari masing-masing PT, sedangkan pelatih yang berasal dari KONI sebagian pembiayaan berasal dari KONI sendiri. Sebelumnya, BAPOMI telah mengajukan dana pada pemerintah provinsi Jawa Timur, akan tetapi hingga saat pelepasan kontingen diselenggarakan, pemerintah provinsi belum memberikan respon.

“BAPOMI telah mengajukan pendanaan kepada pemerintah provinsi Jawa Timur karena kontingen ini mewakili Jawa Timur, namun sampai mendekati hari pelaksanaan belum ada kabar terkait pengajuan tersebut. Semoga bisa segera ada respon dan bisa didanai,” jelasnya.

Kendati demikian, semangat Perguruan Tinggi di Jawa Timur tak padam. Mereka memilih untuk merogoh dana dari kantong sendiri ketimbang harus merelakan atletnya kalah sebelum berperang. Biaya yang diperlukan untuk menerbangkan para atlet menuju medan laga pun tak bisa dibilang sedikit. Diperlukan dana sebesar Rp 12.645.000 untuk masing-masing atlet dan Rp 10.545.000 untuk masing-masing pelatih/official/manager. Besaran biaya tersebut sudah mencakup seluruh akomodasi dan atribut yang diperlukan oleh masing-masing atlet dan pelatih/official/manager. Oleh karena itu, BAPOMI Jatim menargetkan para atlet untuk bisa meraih prestasi terbaiknya untuk masing-masing cabang olahraga sehingga dapat mencapai peringkat 2. 

“Target kita tahun ini adalah memperbaiki peringkat sebelumnya. Kalau pada tahun 2019 kemarin kita berada pada peringkat ke-3 maka tahun ini kita harus mencapai peringkat ke-2 untuk masing-masing cabang olahraga. Ini adalah target yang sifatnya realisti,” pungkas Ketua BAPOMI Jatim. 

Reporter: 

Ifa Nursanti (Humas UM) dan Mega Tri Utami (Internship Humas UM)