image_pdf

BEM  (Badan Eksekutif Mahasiswa) FIP  (Fakultas Ilmu Pendidikan) UM  (Universitas Negeri Malang) gelar rangkaian LKMO (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi) pada Jum’at (17/3). Rangkaian kegiatan tersebut bertempat di Aula Lantai 9 GKB  (Gedung Kuliah Bersama) A19 dan dihadiri oleh para pemateri, Direktur Kemahasiswaan, Wakil Dekan I FIP, jajaran Gubernur BEM Fakultas, dan beragam organisasi FIP. 

LKMO kali ini mengusung tema “Building Integrity in Millennial Leadership within Organizations”. Tema ini sejalan dengan tujuan melatih para pemimpin agar bisa memimpin organisasinya dengan tata cara yang cermat karena banyak sekali aspek organisator yang harus dikuasai. 

“LKMO ini mendorong penuh arti kepemimpinan, baik itu memimpin maupun dipimpin. Karena pada dasarnya kita yang akan menjadi generasi penerus pemimpin-pemimpin yang ada” ungkap Ketua BEM FIP UM Naufal Asyraf Hamid dalam sambutannya. 

Mengemas intelektualitas dan kualitas pelatihan, penyelenggara juga turut menggandeng Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko dan Letnan Jenderal TNI (Purn.) R. Wisnoe Prasetja Boedi sebagai pemateri. Wakil Wali Kota memaparkan bahwa lebih dari 50% masyarakat Malang adalah individu yang berada pada usia produktif. Maka dari itu, hal tersebut menjadi tantangan dan ikhtiar tersendiri untuk menyusun persiapan dan mendorong keterampilan, terutama dalam hal kepemimpinan. Di manapun dan kapanpun kita harus bisa menjadi bermanfaat. Generasi produktif ini menjadi aset yang sangat penting dalam menunjang Indonesia Emas.

“Banyak mahasiswa yang cenderung individualis, kurang berkumpul, dan sebagainya. Akan tetapi, kita juga tidak bisa menjadikan ini sebagai indikator tetap. Kita harus bisa melihat perkembangan digital sebagai bentuk wahana untuk menuangkan ide dan gagasan, bukan malah membatasi interaksi di dunia nyata. Gerakan secara bersama harus terus dijunjung” tutur Wakil Wali Kota Malang.

Indonesia Emas 2045 tak lepas dari dukungan dan kerja sama dari para pemuda. Maka dari itu, kita harus memiliki kekuatan gagasan dan komunikasi yang baik dalam memimpin bahkan dipimpin. Kerja sama antar sektor akan menjadi sebuah senjata yang cukup mematikan dalam mendukung kemajuan negara Indonesia. Pemimpin wajib memiliki integritas baik secara kata, pikiran, hingga perbuatan dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. 

Sebagai pemimpin, kita harus memiliki aspek disiplin, jiwa, dan mutu kepemimpinan. Dalam materinya, Letjend (Purn.) R. Wisnoe Prasetja Boedi menekankan adanya kekuatan dan resiliensi yang harus dimiliki. 

“Pemimpin adalah pribadi yang dikorbankan, baik itu secara waktu, pikiran, hingga tenaga. Kita harus bisa mendidik baik itu diri kita sendiri hingga anggota-anggota kita” jelas beliau.

Purnawirawan yang memiliki jabatan terakhir sebagai Inspektur Jenderal TNI AD ini berdalih bahwa kita juga harus memiliki komitmen dan ketegasan dalam aktivitasnya. Kita harus handal dalam mengendalikan keadaan apapun itu secara profesional. Pendekatan pada seluruh jajaran juga wajib untuk senantiasa dilakukan. 

Dalam memimpin, kita harus memiliki kecerdasan. LKMO BEM FIP 2023 mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki bermacam-macam teknik hingga intuisi dalam kepemimpinan. Banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan beberapa cara saja. Tak jarang kita juga harus turut mengambil solusi dengan risiko yang juga cukup menjadi pertimbangan besar kita dalam menuntaskan segala bentuk permasalahan. 

Pewarta: M. Daffa Pradana -Internship Humas UM

Editor: Nahdiatul Affandiah