image_pdf

Poor– Dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan turunnya pendapatan masyarakat. Roda ekonomi seperti lumpuh dalam sekejap karena aktivitas di luar rumah dibatasi. Sebagian besar pekerja terpaksa dirumahkan dan ada juga yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dampak hal itu sebetulnya tidak hanya dirasakan oleh pekerja saja, namun juga dirasakan oleh pelaku usaha baik usaha mikro kecil, menengah, sedang, maupun besar.

Dengan begitu, masyarakat dituntut agar lebih kreatif dan inovasi untuk memenuhi tuntunan kebutuhan hidup sehari-hari.Hal ini kemudian direspon baik oleh pihak SKB Kota Malang dengan mengambil langkah untuk membuka kembali pelatihan tata boga bagi masyarakat umum.

Kepala SKB Kota Malang, Drs. Imam Kambali, M.Pd mengatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi dimasa pandemi ini yakni dengan memberikan pelatihan dan keterampilan memasak khususnya kepada kaum perempuan agar membantu ekonomi keluarga dengan membuka wirausaha mandiri.

Pelatihan tata boga ini dilaksanakan di SKB Kota Malang setiap hari Jumat yang diberikan secara gratis kepada peserta pelatihan. Pelatihan ini dilakukan selama delapan kali pertemuan dan diikuti oleh masyarakat umum yang berasal dari berbagai wilayah di Kota Malang.

“Saya mengikuti pelatihan tata boga ini karena untuk mencari pengetahuan dan keterampilan baru mbak, kepinginya nanti membuka toko kue sendiri dirumah, karena saya sekarang tidak berkesibukan, kerjannya juga dilakukan dari rumah, jadi bosen mending ikut pelatihan tata boga ini.” ujar Ibu Anis Musdhalifah salah satu peserta pelatihan tata boga.

Tutor pelatihan dibantu oleh empat mahasiswa KPL dari Universitas Negeri Malang (UM) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) ikut andil dalam pelaksanaan pelatihan. Empat mahasiswa tersebut bukan hanya membantu tetapi juga ikut serta menjadi peserta pelatihan. Tujuannya agar mendapat pengetahuan dan keterampilan baru dibidang memasak agar nanti kelak dapat dikembangkan.

“Pelatihan tata boga di SKB ini saya fokuskan pada pembuatan jenis-jenis dan macam roti, dan kue, bahan yang digunakan sudah disiapkan dari kami, sehingga peserta pelatihan tidak perlu membawanya dari rumah, peserta pelatihan juga sudah difasilitasi dengan diberikan modul berupa resep untuk memasak kue ataupun roti” Ujar Bu Sri Astutik selaku tutor pelatihan.

Harapan adanya pelatihan tata boga ini semoga masyarakat khususnya Kota Malang tidak terpuruk karena turunnya eknomi akibat pandemi, setiap ada kemauan pasti ada jalan, salah satunya adalah menambah pengetahuan dan keterampilan menjadi wirausaha mandiri dengan mengikuti pelatihan tata boga di SKB Kota Malang.

Pewarta           : Mahasiswa KPL Pendidikan Luar Sekolah